Rabu, 08 Agustus 2012

DEMOKRASI DI INDONESIA KACAU



DEPOK, JAWA BARAT.


MESKI DEMOKRASI SUDAH DIMANIFESTASIKAN DALAM BENTUK LEMBAGA2 FORMAL PEMERINTAH. PEMILU, PEMILUKADA, DAN SEJENISNYA, PELAKSANAANNYA DINILAI BERPERAN BESAR MENGACAUKAN TATANAN BERNEGARA.

DI LEMBAGA-LEMBAGA FORMAL NEGARA RANCANGAN INSTITUSI DEMOKRASI MASIH "AMBURADUL". BUKTINYA SISTEM DAN LINGKUNGANNYA JUSTRU MENYUBURKAN "KORUPSI". AKIBATNYA JELAS INDONESIA SAAT INI TERJEBAK PADA LABIRIN TRANSISI DEMOKRASI YANG TAK BERKESUDAHAN. PASALNYA DEMOKRASI DINILAI SEBATAS MEMANJAKAN PARA ELITE POLITIK, PADAHAL RAKYAT BELUM MERASAKAN DAMPAK "DEMOKRASI" SECARA SIGNIFIKAN, TERUTAMA TERKAIT DENGAN KESEJAHTERAAN DAN KEMAKMURAN.

PEMILU DILAKSANAKAN SECARA RUTIN, TETAPI MALAH MENJADI ARENA PENCEDERAAN NILAI-NILAI DEMOKRASI, POLITIK UANG, SUAP MENYUAP, PENCEDERAAN JANJI, DAN KECURANGAN SEOLAH MERUPAKAN HAL BIASA DALAM TAHAPAN PEMILU.

MANIPULASI DATA PEMILIH, PENGGELAPAN, ATAU PENGGELEMBUNGAN SUARA, INTIMIDASI, DAN PELANGGARAN-PELANGGARAN LAIN MERAMAIKAN SETIAP GELARAN PEMILU. 

HARUS DIAKUI KENYATAANNYA MENUNJUKKAN PEMILU DALAM BEBERAPA PERIODE BELAKANGAN INI LEBIH SERING MELAHIRKAN  PEJABAT POLITIK YANG "NARSIS", SURPLUS KEKUASAAN, BEKERJA BUKAN UNTUK RAKYAT, DAN CENDERUNG BERPERILAKU "KORUPTIF".

DI NEGARA DEMOKRASI PEMILU MERUPAKAN KENISCAYAAN, KARENA ITU SALAH SATU CARA MEMPERBAIKI DEMOKRASI IALAH MENYEHATKAN PEMILU, BAIK ITU PEMILIHAN PRESIDEN, PEMILIHAN ANGGOTA LEGISLATIF, MAUPUN PEMILIHAN KEPALA DAERAH.

PEMILU YANG SEHAT MERUPAKAN INSTRUMENT PENTING UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS DEMOKRASI. INILAH HUBUNGAN NYATA DAN TIMBAL BALIK ANTARA DEMOKRASI DAN PEMILU. INI PULA YANG SELAMA INI MENJADI PERSOALAN SERIUS DALAM MEMBANGUN DAN MENGUATKAN DEMOKRASI.

SEBAGAI SALAH SATU "PILAR NEGARA DEMOKRASI" PEMILU HARUS DILAKSANAKAN SECARA DEMOKRATIS, ARTINYA PEMILU HARUS DILANDASI AZAS DAN PRINSIP "LUBER" DAB "JURDIL". PROSES DAN TAHAPANNYA SELALU MENGEDEPANKAN NILAI ETIKA, INTEGRITAS DAN KEJUJURAN.

Tidak ada komentar: