Minggu, 30 Desember 2012

Cukup Timor Leste. Maluku dan Papua Revolusi Harga Mati


Timor Leste.

Di negaraku seolah rejim penguasa tidak tahu bahwa pindahnya Timtim yang membentuk negaranya sendiri menjadi Timor Leste bukanlah akhir dari hubungannya dengan negaraku. Sebaliknya itu kelompok yang memerdekakan Timor Leste masih bergerak dengan cara memperburuk ekonomi di daerah Timur, seperti di daerah Maluku dan Papua.

Mereka sangat menginginkan Papua Barat dan Maluku yang kaya menjadi sebuah negara. Terbukti langkah pertama telah mulus terjadi.....merdekanya Timtim sebagai negara Timor Leste.

Upaya memerdekakan Maluku dan Papua Barat akan kian kencang di saat rejim korup ini berkuasa dengan lemah. Maka kaum "Revolusioner" harus berlomba lari jarak pendek untuk menghentikan rejim yang tidak mampu menjaga kedaulatan negaraku. "...SEGERALAH REVOLUSI HARGA MATI..."

Senin, 17 Desember 2012

Anak Sekolah Korban Penembakan Massal di Amerika.

"Bapa anak2 yang manis dan cantik yang tidak berdosa ini telah menghadap ke pangkuanMu. Mereka adalah anak-anak sekolah yang masih belia dari korban penembakan massal. Kiranya Bapa memberikan tempat di surga. Bapa yang maha pengasih dan maha penyayang kabulkanlah doa dari keluarganya agar anak2 mereka yang tanpa berdosa ini dapat ikut bersama Bapa di surga....Amin...!!!

Sabtu, 15 Desember 2012

Seorang Anak Kecil Membawa Makanan, Kemiskinan Masih Melanda Negara Afrika.


United With Israel




Beginilah Bila Badai Tsunami Datang Menghantam Hingga ke Daratan.


Celah-Celah Kehidupan Miquel Restrepo 62 Tahun dan Isterinya Maria Gracia. Mereka Tinggal di Bawah Saluran Air di Medeliin, Kolombia.

Maria Gracia  isteri Miquel resterpo sedang memasak di tempat tinggalnya di bawah saluran air gi Mediliin, kolombia.
 Miquel Restrepo dan Istrinya Maria Gracia membuat hiasan Natal di luar rumah mereka di saluran air di Mediliin Kolombia.  Jelang menyambut Hari Natal 25 Desember 2012.
Beginilah celah2 kehidupan keluarga Miquel Restrepo beserta Istrinya Maria Gracia. Mereka tinggal disalah satu saluran air di Kota Kolombia.
Miguel Restrepo dan istrinya Maria Gracia sedang tiduran santai menatap nasib masa depan mereka.
Miquel Restrepo mantan pecandu narkotika ini sedang menatap ke atas.

Senin, 10 Desember 2012

Perilaku Korupsi Semakin Menggila dan Menggurita


Adanya Dugaan "Mark Up" Anggaran Pada Proyek Zoss Kota Depok

Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dishub Kota Depok.

Depok. Jawa Barat.

Perilaku korupsi di jajaran Pemkot Depok sudah semakin menggila dan menggurita, salah satu  kegiatan yang bermasalah  yang lepas dari perhatian penyidik adalah sebuah proyek sederhana yaitu "Pembangunan Peningkatan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana dan Sarara Trasnportasi atau lebih dikenal ZOSS 
(Zona Selamat Sekolah) yang ada di Dinas Perhubungan Kota Depok.
Poyek pembangunan Zoss dianggarkan dari APBD Tahun 2011 Kota Depok sebesar Rp 463.229.400 juta. Diduga terjadinya "Mark Up Anggaran" pembangunan untuk di 9 titik pembuatan
Zoss di kota Depok diantaranya
dibangun :
 1.Jl. Juanda SDN.Pondok Cina 03
 2.Jl. Raya Bogor SDN. Cisalak RRI
 3.Jl. Tole Iskandar SDN. Cipayung
 4.Jl. Raya Bogor SDN. Sukamaju I/VII
 5.Jl. Sawangan SDN. 01,02, 03 Sawangan
 6.Jl. Cinangka SDN. 01, 02, Serua
 7.Jl. Nusantara SDN.Anyelir I Depok
 8.Jl. Nusantara SDN. Depok Jaya 1,2, 7 dan 
 9.Jl. Cinangka SDN. Bojongsari 1, 2.

"Foto paling atas saat diambil di Jl. Tole Iskandar depan SDN Cipayung,
tampak pada gambar menunjukkan bahwa bahan yang digunakan adalah pengeras semen,sehingga 
"lekang" tidak menyatu dengan aspal ataupun beton jalan".
   
Proyek ini diketahui pada saat proses pemenangan lelang sudah bermasalah, dimana pihak panitia lelang  Dishub terindikasi memihak kepada pengusaha tertentu, tentu keputusan pihak panitia diduga telah melanggar Perpres No.54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Berdasarkan data yang diperoleh, pihak panitia telah memenangkan PT. Asih Agung, yang beralamat  di Pos Piyungan RT.02/RW 08, Srimartani Piyungan, Yogyakarta.  Proyek Zoss yang dimenangkan dengan "penawaran tertinggi" yaitu Rp Rp 445.651.965 juta. Padahal masih banyak peserta lelang yang menawar jauh lebih rendah dari penawaran PT. Asih Agung. Bayangkan saja penawaran hanya turun Rp 17,5 juta.

RAB Pembangunan Zona Selamat Sekolah (ZOSS).

Pelaksanaannya Menyimpang, Adanya Dugaan Korupsi :

Berdasarkan Rencana Anggaran Belanja pada pembuatan Zoss bahan material yang seharusnya digunakan untuk pembuatannya adalah bahan campuran kimia namanya "Thermo Plastic'. Jenis bahan ini merekat ke aspal dan beton jalan. Bahan ini selalu digunakan di DKI harganya pun tinggi. 

Namun bukti di lapangan seperti terlihat pada gambar di atas kontraktor pelaksana pembuatannya menggunakan bahan materialnya dari "Pengeras Semen" yang dijual di toko material. Tentu saja sangat jauh berbeda menggunakan dari bahan kualitas thermo plastic dengan hanya sekedar pengeras semen. Harganya pun jauh berbeda.  Sementara mengunakan pengeras semen tidak merekat ke aspal atau beton jalan, sehingga cepat lekang (lihat gambar).  

Padahal menurut keterangan yang diperoleh dari peserta yang ikut lelang Zoss "kalau kenyataannya seperti itu menggunakan pengeras semen, real cost atau biaya yang dikeluarkan paling tinggi per titik 4-5 juta", ujarnya. Sementara biaya yang terserap pada pembangunan Zoss untuk di 9 titik sebesar Rp 463.299.400 juta.

Artinya terjadi pengurangan volume, terindikasi adanya dugaan "Mark Up biaya" yang besar dan sangat boros. Kalaupun Dishub mengeluarkan biaya angaran Rp 50 juta untuk per titik, hanya membangun itu saja. Tentu pada pembuatan Zoos ini, diduga sangat berpotensi merugikan keuangan negara.

Oleh karena itu kasus pembuatan  Zoss di Dishub Kota Depok luput dari perhatian penyidik. Atas adanya indikasi korupsi ini. Seyogiyanya kepada pihak Kejaksaan Depok, Tipikor, atau KPK agar segera melakukan penyelidikan dan meminta menindaklanjuti secara tuntas.  Untuk bahan lebih lanjut yang dapat dijadikan sebagai bukti awal permulaan, bagi pihak penyidik sebagai bahan data sudah ada contoh foto copy lembaran RAB, nama letak atau titik lokasi pembuatan sudah tertuang dalam tulisan, serta  foto saat di lapangan.

Lanjutan RAB Zoss.

Rabu, 22 Agustus 2012

Kelompok Organisasi OPM Papua Sering Menembaki Warga Sipil


Papua, Irian Jaya.
 
Disebabkan Kurangnya Perhatian Dari Pemerintah Pusat Terhadap Masyarakat Papua, Tampak Kelompok Organisasi OPM Papua di Irian Jaya "Mempersenjatai Diri" Mereka sering Menembaki Warga Sipil dan Pasukan Keamanan Di sana. Angkat Senjata memberontak Menginginkan "Kemerdekaan" Melepaskan Diri Dari Pemerintah Indonesia.

Israel's Renewable Wave Technology Headed to China


Rakyat Indonesia Menuntut Keseriusan Pemerintah Memberantas Korupsi